FIQO - Kuliah Tiga Menit (KULTIM) yang dengan tema "Jagalah Lisan" dibawakan oleh Ananda Abdillah dari Kelas XI TKJ. Pelaksanaan KULTIM dilakukan setelah sholat dhuhur berjamaah di Musholla.
Berikut KULTIM yang dibawakan oleh Ananda Abdillah.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh,
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, marilah kita berbicara tentang pentingnya menjaga lisan dalam Islam. Lisan adalah salah satu nikmat yang sering kita abaikan nilai kebesarannya. Padahal, lisan memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membentuk kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam telah mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga lisan dalam beberapa hadisnya. Dalam sebuah hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari-Muslim). Dari hadis ini, kita diajarkan untuk memilih kata-kata dengan hati-hati dan menyadari akibat dari setiap ucapannya.
Menjaga lisan dalam Islam berarti menjauhi ucapan-ucapan yang merugikan, menghina, menyakiti, atau berdusta. Sebagai orang Muslim, lisan kita seharusnya menjadi alat untuk menyebarkan kebaikan, memberikan nasehat yang baik, dan memberi dukungan kepada sesama.
Pentingnya menjaga lisan juga tercermin dalam firman Allah dalam surah Al-Qalam, ayat 10-12, yang berbunyi:
وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِينٍ (10) هَمَّازٍ مَّشَّاءِ بِنَمِيمٍ (11) مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ
Artinya: “Dan janganlah kamu taati setiap pengucap sumpah yang terlalu banyak lagi yang terlalu banyak mencaci maki. (10) Pengumpat, pengumpat fitnah, (11) yang melarang kebajikan, pelaku dosa, keras dan durhaka.” (QS. Al-Qalam: 10-12)
Allah juga menegaskan dalam Al-Quran bahwa setiap perkataan akan dicatat oleh para malaikat (QS. Qaf: 18). Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam menggunakan lisan kita, karena kita akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap ucapannya di hadapan Allah kelak.
Menjaga lisan bukan hanya saat berbicara dengan orang lain, tetapi juga dalam percakapan dengan diri sendiri. Jangan biarkan lisan kita menjadi sarana untuk mengeluh, mengkritik, atau menyakiti diri sendiri. Sebaliknya, gunakan lisan untuk menyemangati diri sendiri, berdoa, dan memohon ampun kepada Allah.
Hadirin yang berbahagia,
Dengan menjaga lisan, kita dapat menciptakan suasana harmoni di tengah-tengah masyarakat. Ucapan yang penuh kasih sayang dan nasehat yang baik akan membawa kebaikan bagi diri kita dan orang lain. Selain itu, menjaga lisan juga mencerminkan kesucian hati dan kesadaran spiritual kita dalam berinteraksi dengan ciptaan Allah.
Marilah kita jadikan lisan sebagai sarana untuk menyebarkan cinta, kedamaian, dan rahmat di dunia ini. Ingatlah bahwa setiap perkataan yang baik adalah sedekah, dan setiap doa dan pujian yang kita ucapkan akan menjadi amal sholeh bagi kita.
Semoga Allah memberikan taufik kepada kita semua untuk menjaga lisan kita dengan baik, sehingga kita menjadi hamba yang diridhai-Nya. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
إرسال تعليق