FIQO - Setelah Pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) Genap 2023 berakhir. SMK MUTU Pasuruan mengundang Budi Yuwono, ST.,MM yang merupakan pengawas dari Cabang Dinas Kab./Kota Pasuruan pengganti dari Bapak Supriyono, M.Pd sebagai pengawas lama.
Undangan ini berkaitan dengan silaturahim perkenalan sebagai pengawas baru di SMK MUTU. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula SMK MUTU Pasuruan, Kamis 15 Juni 2023 pukul 09.00 Wib.
Diawali dengan mengenalkan diri, kemudian langsung memaparkan Raport SMK MUTU kepada bapak/ibu guru semua.
Raport Pendidikan yang bisa menilai kondisi sekolah serta mutu pendidikan bisa dilihat dari item ke item. Data yang berbentuk excel ditampilkan mengenai bisa dipelajari langsung ada yang menjadi unggulan di sekolah yang bersangkutan dan apa yang masih harus ditingkatkan selanjutnya.
Selanjutnya, dihadapan 20 guru SMK MUTU Pasuruan, mengenalkan mengenai Kurikulum merdeka belajar, dikarenakan mulai tahun ajaran baru SMK MUTU akan memulai Kurikulum merdeka belajar di kelas X. Sedangkan di kelas XI dan XII masih menggunakan Kurikulum 2013 revisi 2017.
Sebelum pemakaian lanjutan, pemateri memberikan anjuran kepada seluruh guru agar sering membuka Platform Merdeka Belajar yang sudah disediakan oleh Kementrian Pendidikan lewat akun belajar.id bapak ibu guru masing-masing.. Maksud dari pemateri agar bisa mengakses informasi, contoh modul ajar, Capaian Pembelajaran dan lainnya. Selain itu pula di platform tersebut juga disediakan assesment bagi bapak ibu guru yang berlatih di kelas.
Pengawas Cabdin menjelaskan hal mendasar yang membedakan kurikulum merdeka dengan K-13 adalah jika pada K-13 terdapat Kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), silabus dan RPP maka di kurikulum merdeka terdapat capaian pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Modul Ajar.
Kurikulum merdeka merupakan pola pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan terdapat potensi potensi peserta didik di awal sebelum didorong materi atau dikenal dengan istilah asessmen diagnostik.
Hal lain yang membedakan K-13 dengan kurikulum merdeka adalah pada P5 (Project Pengutaan Profil Pelajar Pancasila). Project ini mengakomodir 6 dimensi profil pelajar Pancasila yakni beriman bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, bernalar kritis, kreatif, kebhinekaan global, mandiri dan gotong-royong.
Implementasi kurikulum merdeka merupakan hal yang baru, maka dari itu SMK MUTU Pasuruan terus berupaya membekali pengetahuan bpk/ibu guru agar kegiatan KBM yang menggunakan kurikulum merdeka nantinya dapat berjalan optimal.
Sebelum acara berakhir, Pemateri membuatkan tugas kepada seluruh guru untuk berlatih membuat modul ajar sesuai dengan mapel yang diampunya. Yang nantinya modul ajar itu bisa saling dipelajari bersama agar bisa diterapkan dengan baik di SMK MUTU Pasuruan.
Posting Komentar