FIQO.My.id-Muhasabah Diri merupakan intisari yang bisa dipetik dalam Kuliah Tiga Menit (KULTIM) di hari pertama tahun 2023 diisi oleh Pak Opick (Guru AIS, Kemuhammadiyahan, dan Kewirausahaan SMK MUTU Pasuruan). KULTIM ini dilaksanakan selepas sholat dhuhur berjamaah.
Dalam perjalanan kita selama tahun 2022 dan beralih ke tahun 2023 seseorang haruslah bisa ber-Muhasabah diri. Secara etimologi Muhasabah yaitu instropeksi diri, dalam bahasa Jawa "ngaca", dan dalam bahasa anak remaja "berkaca diri". Apakah yang kita lakukan itu bernilai ibadah atau yang kita lakukan tidak bernilai ibadah.
Contohnya dalam hal ibadah, apakah sholat kita itu dipaksa atau dalam tahun baru ini sholat kita sudah ikhlas, tidak dipaksa. Yang dulunya sholatnya tidak berjama'ah sekarang haruslah berjamaah. Yang kemarin sholatnya tidak berbakti kepada orang tua yang sekarang haruslah berbakti kepada orang tua. Momentum perubahan-perubahan haruslah dimaknai dengan sungguh-sungguh dan dilaksanakan dengan bernilai ibadah. Kalau itu kita bisa memaknai makna muhasabah diri dalam pergantian tahun. Nah tentunya momentum ini haruslah menuju ke arah yang lebih baik.
Jangan sampai momentum perubahan ini juga apa yang kita lakukan di tahun kemarin yang tidak bernilai ibadah, kita bawa ke tahun ini dengan hasil yang sama. Kalau dalam Al Qur'an disebutkan :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Posting Komentar