-

FIQO

Surat Untuk MuhammadiyahQu: INDONESIA EMAS 2045

 


Surat Untuk MuhammadiyahQu:

*INDONESIA EMAS 2045*


Oleh: Alfian Tanjung*

NBM: 662069


Di hari jadi Muhammadiyah ke-110 Miladiah, 18 November 2022, ada beberapa catatan, usulan, koreksi dan harapan untukmu MuhammadiyahQu:


*Pertama*:

Diusia yang seabad lebih, Muhammadiyah sangat layak menjadi  salah satu *Rumah Besar* umat Islam Indonesia. Yang Harmoni, seimbang, serasi dan selaras. Dalam bingkai Masyarakat Utama yang menerapkan Islam secara *Subtantif dan Simbolik*


*Kedua*

Keluarga Besar Muhammadiyah bisa dilihat dalam tiga kelompok besar; Pengurus Struktur, Penganut Kultur dan Simpatisan. Yang secara keseluruhan bisa kita sebut *Warga Muhammadiyah*. Halmana mereka semua memiliki potensi yang beragam serta dinamika yang cukup *Dinamis*. Akan sangat efektif dan Produktif dengan kepemimpinan kolektif kolegial dengan *Angka 13*


*Ketiga*:

Misi Islam dan Visi Berkemajuan dalam peran kesemestaan tertuang dalam konstitusi Muhammadiyah. Hal ini bisa *ditranslasikan* dalam mengelola Indonesia. Yang dengannya Muhammadiyah layak menjadi *Lokomotif Utama* untuk menggerakkan *Indonesia Emas 2045*


*Keempat*:

Amal Usaha Muhammadiyah telah menjadi *Mesin Superjet Turbo* yang sangat memungkinkan mengantarkan Indonesia menjadi negara superpower dalam artian yang sebenarnya. Dengan SDM, Mesin Uang dan Sumber Daya lainnya, yang terkelola secara baik dan benar dalam sistem tatakelola *Masyarakat Islam* yang sebenarnya, dukungan dan tawaran pola perjuangan yang komprehensif menjadi jawabannya.


*Kelima*:

Keberadaan Puslitbang Muhammadiyah yang berperan sebagaimana BAPPENAS akan sangat meyakinkan keberadaan Muhammadiyah sebagai *Mitra Kerja Konektif* dengan Pemerintah dan filosofi *Simbiosis Mutualisme* untuk ini dibutuhkan Intelektual Ulama dan Ulama Intelektual yang memadai secara *Kuantitas, Kualitas dan Otoritas*


*Keenam*:

Keberadaan Ortom, Organisasi Otonom seperti Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah dan yang lainnya  harus bisa tampil secara *Sempurna* baik dari aspek leadership, manajerial maupun kemampuan memberi tawaran sebagai alternatif solusi. Yang sangat menentukan adalah *GKM* (Gugus Kendali Mutu). Yang dengan GKM tersebut banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan secara tepat waktu, mutu global dan berkelanjutan.


*Ketujuh*:

Keberadaan institusi tertentu harus diupayakan secara serius dan bisa dijadikan laporan kerja nyata pada *Muktamar Muhammadiyah ke-49* yang akan datang. Seperti Bank  Persyarikatan, Hizbul wathan Milenial, KOKAM yang otonom, Pusat Pemberdayaan Warga Muhammadiyah serta kelembagaan lainnya.


*Kedelapan*:

Ada tiga Musuh Utama Persyarikan Muhammadiyah:


a. Musuh internal, kaum munafik, fasik dan penganut ajaran yang *bertentangan, bersebrangan dan menyelingkuhi* Allah SWT dan Rasulullah SAW.


b. Musuh Kanan, Zionist Internasional dan turunannya dan


c. Musuh Kiri, kaum Sosialis dengan geliat *Komunisme Internasionalnya*. Ditambah lagi dengan kalangan yang mempertuhankan Ali bin Abi Thalib ra, *Syiah*, Ahmadiyah, Islam Jamaah dan sekitar 300 varian aliran sesat lainnya.


Keberadaan *Musuh Islam dan Umat Islam* harus bisa diselesaikan oleh pihak terkait di Muhammadiyah.


*Kesembilan*:

Peluang untuk Muhammadiyah dan warga Muhammadiyah dalam mengantarkan Indonesia yang eksis sebagai negara Adidaya diera Indonesia Emas 2045, diantarannya:

Keberlimpahan generasi Y dan Z, keberadaan amal usaha Muhammadiyah, kepemilikan asset, kekayaan berupa Uang dan yang bisa diuangkan serta kekayaan *Intelektual, Spiritual dan Sosial* yang berkelimpahan. Kesemua ini akan menjadi berkah, anugerah dan rahmat dengan dipimpinnya Muhammadiyah oleh kader Persyarikatan yang *Tidak Cinta Dunia* dan *Tidak Takut Mati*


*Kesepuluh*:

Agenda Muhammadiyah menuju Indonesia Emas 2045 :


i. Yang terdekat melepaskan diri dari belenggu *cinta dunia dan takut mati*, Kaderisai disemua lini, ortom, AUM dan instansi terkait hingga *Pengkaderan Para Pengkader*.


ii. Jangka menengah, sampai 2030 lakukan Proyeksi, Distribusi dan Penempatan Kader disemua lini *Keumatan, Kebangsaan dan Global*.


iii. Jangka Panjang *Indonesia Emas dalam Dekapan Muhammadiyah* hal ini menjadi bahasan utama di Muktamar ke-50. Insya Allah.


*Kesebelas*:

Keberadaan Pesantren Muhammadiyah, terkhusus program Mulazamah, yakni kelembagaan Pesantren yang 100% menyiapkan Ulama yang memiliki  penguasaan ilmu-ilmu Islam secara memadai dalam artian melahirkan *Ulama Pewaris Nabi*, untuk ini PP hasil Muktamar ke-48 tanggal 18-20 November 2022 harus *Tancap Gas* untuk menyiapkan *100 Pesantren menuju 1000 Pesantren* Muhammadiyah menopang Spiritual dan Intelektual Generasi *Pengawal Indonesia Emas 2045*


*Keduabelas*:

Beberapa program mercusuar perlu dan harus dibersamai oleh Muhammadiyah dalam artian totalitas, dari landasan konstitusi, penyiapan SDM, pengadaan dana, ketersediaan sarana prasarana dan pembukaan akses keseluruh pihak terkait untuk terwujudnya program tersebut. Diantaranya : mencetak 10 jt penghafal Alquran, 100 konglomerat Muslim yang berasset lebih dari 100 T, keberadaan 1000 Masjid, Rumah Sehat Gratis untuk semua kelas dan Fungsi lainnya, seperti membersamai PINDAD dalam memproduksi senjata berhulu ledak Nuklir.


*Ketigabelas*:

Memasuki Akhir Zaman warga Muhammadiyah, melalui struktur pengurus dari ranting hingga PP termasuk ortom dan AUM-nya, harus *Memiliki Penguasaan* hal-hal sekitar akhir zaman. Peran *Majelis Tabligh* dan kelembagaan lainnya harus mengakomodir termasuk tertuang dalam Himpunan Majelis Tarjih.


Demikian 13 pokok pikiran ini disampaikan dalam rangka menyambut Sukses Muktamar Muhammadiyah ke-48, tanggal 18-20 November 2022 di Surakarta.


Banten Solo,

Kamis, 17 November 2022


*Penulis adalah kader dan Pengkader AMM dan Ortom Muhammdiyah

Tulis Saran & Komentar dengan Bijak

Lebih baru Lebih lama
FIQO