-

FIQO

Giovanni Messe - Jenderal Italia yang Dianggap Terhormat dan Disegani

Giovanni Messe adalah seorang jenderal yang dianggap banyak orang sebagai jenderal Italia terbaik selama Perang Dunia II. Jenderal terhormat ini menghiasi pasukan Italia dalam penaklukan Libya, Perang Dunia Pertama, Perang Italia-Abyssinia II, dan Perang Dunia II. Dia juga merupakan salah satu jenderal yang tetap setia pada negara dan rajanya ketika Italia menjadi bangsa yang terpecah setelah gencatan senjata.

Giovanni Messe lahir di Mesagne, Italia pada 10 Desember 1883. Ia memulai karir militernya pada tahun 1901, di usia 18 tahun. 10 tahun kemudian, ia ikut andil dalam penaklukan Libya.

Hanya beberapa tahun setelah itu, ia berperang dalam Perang Dunia Pertama. Selama Perang Dunia itu Messe bertindak sebagai komandan Resimen Serangan Parasut ke-9 (IX Nono Reparto Arditi) di Monte Grappa.

Di Libya, Giovanni Messe naik daun. Pada tahun 1923, ia diangkat sebagai sekretaris militer untuk Raja Vittorio Emmanuele III. Messe tetap menjabat sampai 1927, di mana ia menjadi seorang Kolonel. Dia memerintahkan unit infantri lain dari Tentara Kerajaan Italia hingga 1935. Pada tahun 1935, Messe diberi pangkat Brigadir Jenderal dan ditempatkan di komando brigade bermotor. Di kapasitas ini ia bertugas dalam Perang Italia-Abyssinia Kedua (1935-1936).

Setelah Perang Italia-Abyssinia Kedua, Giovanni Messe dipromosikan menjadi Mayor Jenderal dan diberi komando untuk Divisi Lapis Baja Italia. Tepat sebelum pecahnya Perang Dunia II, Mayor Jenderal Messe dikirim ke protektorat baru Italia, Albania, untuk mengabdi di bawah Jenderal Ubaldo Soddu.

tetapi itu tidak berlangsung lama.

Dari Oktober 1940 hingga April 1941, Messe mengomandoi pasukan tentara Italia dalam Perang Yunani-Italia. Giovanni Messe memiliki beberapa keberhasilan serangan melawan pasukan Yunani, tetapi ia harus berperang defensif sampai kedatangan Wehrmacht pada bulan April 1941. Bantuan Jerman tersebut menyebabkan kemenangan Blok Poros di Yunani.

Setelah Perang Yunani-Italia, Mayor Jenderal Giovanni Messe dikirim ke Rusia untuk memimpin pasukan infanteri, kavaleri, dan Corpo di Spedizione Italiano di Rusia. Messe terlibat dalam Operasi Barbarossa dalam kapasitas ini. Ia merasa bahwa ia dan 60.000 tentaranya tidak memiliki perlengkapan yang memadai untuk menduduki wilayah dalam waktu yang lama di Uni Soviet.

Korps-nya kemudian ditambah oleh tentara Italia yang lebih besar di Rusia (Armata Italiana) pada Juli 1942. Messe menentang segala penambahan pasukan lagi sampai jalur pasokan untuk para tentara itu jelas. Tuntutan tersebut tidak sesuai dengan Mussolini. akhirnya ia dipindahkan ke luar teater timur 4 bulan kemudian. Namun, kontribusi pasukan Italia di Uni Soviet itu dicatat oleh sekutunya, Jerman, sebagai sebuah kemajuan. Messe dianugerahi Knights Cross of the Iron Cross.

Januari 1943, Giovanni Messe dikirim ke front Afrika untuk melawan pasukan Amerika dan Inggris di Tunisia. Di sana, ia memerintahkan pasukan Tentara Italia ke-1. Dia bertempur dalam kampanye defensif melawan Sekutu sampai pasukannya akhirnya dikepung di Enfidaville, dan Pasukan Panzer Jerman ke-5 menyerah.

Pada 12 Mei 1943, Giovanni Messe dipromosikan menjadi Maresciallo d'Italia. Itu merupakan pangkat tertinggi di Angkatan Darat Kerajaan Italia. Dia menyerahkan Armeegruppe Afrika ke Sekutu pada hari berikutnya. Penahanan serangan di Enfidaville menjadi pencapaian militer terakhirnya disana.

Hanya beberapa bulan setelah Marsekal Giovanni Messe menyerahkan Kelompok Tentara Afrika ke Sekutu, Italia menandatangani gencatan senjata dengan Sekutu. Messe yang setia kepada raja dipulangkan ke Italia dan diberi posisi sebagai Kepala Staf Pasukan Kekaisaran Belligerent Italia (Esercito Cobelligerante Italiana). terdiri dari unit Tentara Kerajaan Italia yang masih setia kepada raja. Dia menjabat dalam posisi ini sampai akhir Perang Dunia II dan pensiun di tahun yang pas setelah 44 tahun pengabdiannya.

Giovanni Messe kemudian menjadi wakil di Senat Italia. Dia juga menulis buku tentang pengalamannya di Afrika. Namun, peran yang paling penting yang diperankan Messe setelah pensiun bukanlah sebagai penulis ataupun perwakilan Senat, melainkan sebagai Presiden Asosiasi Veteran Italia. Dedikasinya kepada pasukannya tampaknya tidak akan pernah goyah.

Marshal Giovanni Messe meninggal di Roma pada 19 Desember 1968. Saat itu ia berusia 85 tahun.

"Yang mati beruntung, karena bagi mereka perang telah berakhir."

Sumber:
• Comando Supremo, Italy at War
• Wikipedia - Giovanni Messe

In history, we learn!

Tulis Saran & Komentar dengan Bijak

Lebih baru Lebih lama
FIQO